Baru-baru ini saya menulis sebuah artikel yang menguraikan mengapa Haiti begitu miskin, bagaimana AS dan sekutu Eropanya telah berkonspirasi sejak 1804 untuk menghambat dan mencekik rakyat dan perekonomian pulau yang dihuni keturunan Afrika ini. Haiti didiami oleh putra dan putri Afrika yang memukul keras Prancis, Inggris, dan Spanyol untuk mendapatkan kemerdekaan dan kebebasan mereka, untuk menjadi lentera potensi kebebasan yang mencintai orang-orang di belahan bumi ini. Orang kulit putih tak pernah memaafkan orang Afrika itu atau pewarisnya atas pembongkaran gagasan samar tentang supremasi dan superioritas kulit putih. Para elit AS dan pengikut New World Order masih menyimpan dendam mendalam terhadap Haiti dan rakyat Haiti hingga hari ini.
Segera setelah “gempa bumi” yang menghantam Haiti pada 12 Januari 2010, saya mulai menjumpai laporan-laporan bahwa gempa tersebut bukan peristiwa/kejadian acak. Ini adalah kegaduhan yang sama yang saya dengar usai Badai Katrina. Setelah pengrusakan Katrina, saya mulai menjumpai laporan mengenai HAARP, High Frequency Active Auroral Research. Saya melakukan semacam riset dan menemukan bahwa HAARP adalah operasi militer transmiter radio extremely high frequency yang berlokasi di Alaska dan Puerto Rico. HAARP adalah sebuah proyek militer yang ditandatangani oleh Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS dan sedang menjalankan eksperimen dan ujicoba menggunakan gelombang elektromagnetik berfrekuensi tinggi. Militer AS telah menggunakan HAARP untuk mengiris ionosfer, menusuk ke dalam samudera untuk mencari kapal selam, mempenetrasi jauh ke dalam inti bumi dan mempengaruhi semua kehidupan di planet ini. Beberapa orang berspekulasi bahwa AS dan Rusia telah berperang cuaca selama berdekade-dekade secara sembunyi-sembunyi. Pemerintah AS membisu mengenai HAARP dan penggunaan rahasianya. Namun bila Anda melakukan semacam riset sepintas, Anda akan menemukan fakta menggelisahkan namun tidak mengejutkan, sehingga menurut saya apa yang dikatakan Last Poets benar, “Orang kulit putih punya sebuah kompleks god.”
“HAARP adalah bagian dari gudang senjata New World Order di bawah Strategic Defense Initiative (SDI). Dari titik-titik komando militer di AS, seluruh ekonomi negara bisa didestabilisasi melalui manipulasi iklim. Yang lebih penting, manipulasi iklim bisa diimplementasikan tanpa sepengetahuan musuh, dengan biaya minimal dan tanpa melibatkan personil militer dan peralatan sebagaimana dalam perang konvensional. Penggunaan HAARP – jika diaplikasikan – bisa memiliki dampak yang berpotensi merusak terhadap iklim dunia. Berkenaan dengan kepentingan ekonomi dan strategi AS, ia bisa digunakan untuk secara selektif memodifikasi iklim di berbagai wilayah dunia yang mengakibatkan destabilisasi sistem agrikultur dan ekologis. Penting pula dicatat bahwa Departemen Pertahanan AS telah mengalokasikan sumber-sumber substansial pada pengembangan sistem intelijen dan monitoring untuk perubahan cuaca. NASA dan National Imagery and Mapping Agency (NIMA) Departemen Pertahanan sedang mengerjakan ‘perbandingan untuk studi banjir, erosi, bahaya longsor, gempa bumi, zona ekologi, ramalan cuaca, dan perubahan iklim” dengan data yang di-relay dari satelit’.” [HAARP – Bukan Emisi Gas Rumah Kaca Semata: Senjata NWO Washington Punya Kemampuan Memicu Perubahan Iklim. Oleh Michel Chossudovsky (Profesor Ekonomi Universitas Ottawa, penulis “The Globalization of Poverty”, edisi kedua, Common Courage Press, 2000)]
AS punya 3 stasiun pemancar HAARP yang telah diketahui (dan kata beroperasi di sini adalah diketahui): dua di Alaska (di Gakona dan Fairbanks) dan satu di Puerto Rico dekat Arecibo Observatory. AS sebenarnya mengakui bahwa HAARP telah digunakan untuk menyelidiki bumi dalam rangka mencari gas alam dan minyak. (Camkan ini, Haiti punya minyak). Nyatanya, Atlantic Richfield Company adalah pengembang utama teknologi HAARP yang sudah dipatenkan, sebagaimana halnya E-Systems dan Raytheon, dua kontraktor pertahanan besar (eufisime untuk kompleks industri militer penghasut perang).
Bagaimana jika stasiun pemancar HAARP di Puerto Rico sedang mencari minyak di Karibia dekat Kuba atau Haiti dan memasang frekuensi sinyal terlalu tinggi? Bagaimana jika ini memperburuk garis retakan (fault line) yang sudah ada di pulau yang dimiliki bersama oleh Haiti dan Republik Dominika dan kemudian mengakibatkan gempa? Atau bagaimana jika mereka sudah tahu bahwa Haiti mempunyai minyak di lepas pantainya dan dekat pegunungan dan kemudian mereka sengaja menyalakan beam HAARP untuk membangkitkan instabilitas yang cukup guna menghasilkan gempa bumi dalam rangka melakukan pembersihan etnis dan mendepopulasi kawasan itu?
Nah, sebelum Anda menyebut saya sinting atau mengatakan saya seorang “gila konspirasi”, ingat militer AS-lah yang menjatuhkan dua bom atom, mereka tidak tahu seberapa besar kerusakan yang akan ditimbulkan pada Nagasaki dan Hiroshima, dua target non-militer! Militer AS-lah yang menjatuhkan berton-ton bahan kimia, defoliant, herbisida mematikan di Vietnam, terkadang terhadap pasukan AS sendiri (tembakan persahabatan?). Militer AS-lah yang menggunakan uranium di Irak dan pesawat tak berawak untuk membunuh warga tak berdosa di Afghanistan dan Pakistan hari ini. AS sedang mengobarkan perang proksi dan bersumber daya rendah di seantero planet ini. Anda paham maksud saya, militer AS mampu melakukan kejahatan tak terkatakan.
Jangan lupakan kebijakan genosida pemerintah AS: memberikan selimut ber-renda-kan virus cacar kepada Penduduk Asli Amerika, eksperimen Tusgekee Syphilis yang kejam itu. Jangan lupakan tentang perbudakan dan pemerintah AS berpangku tangan ketika ribuan orang kulit hitam dihukum mati tanpa pengadilan dan diteror selama abad ke-19 dan 20. Jadi bila Anda seorang pelajar sejarah atau Anda setengah sehat ingatan, skenario HAARP saya sama sekali tidak dibuat-buat. Mengapa Obama bereaksi terhadap Haiti persis seperti reaksi Bu$h terhadap Katrina? Mengapa lambat memobilisasi bantuan? Mengapa respon militer seperti bertentangan dengan respon humaniter, mengapa begitu banyak rintangan ditempatkan di jalan dan menghalangi bantuan kemanusiaan dan suplai yang diberikan oleh negara-negara lain persis seperti rintangan yang didirikan FEMA di New Orleans terhadap bantuan dari komunitas/negara bagian tetangga dan relawan? Mengapa media korporat fokus pada dugaan penjarahan dan kebutuhan akan polisi dan keamanan ketimbang memberitakan bagaimana penduduk Haiti bersatu untuk saling menolong? Ini adalah ulangan Katrina. Sebenarnya bila Anda memperhatikan respon buruk pemerintah AS terhadap Badai Katrina dan krisis Haiti baru-baru ini, Anda pasti menyimpulkan bahwa mereka: 1. tak berperasaan dan tak berbelas kasihan, 2. sama sekali tidak cakap atau, 3. sengaja terlibat dalam pembersihan etnis dan genosida. Saya mencurigai poin terakhir dan salah satu alasannya adalah minyak. Kita jangan lupa, Haiti punya minyak! Minyak merupakan salah satu komponen utama g.o.d mereka: gold,oil, drug. Mereka akan melakukan apapun demi god mereka. Media kini tengah mengembangkan perjuangan untuk membantu Haiti melalui rakyat Amerika sebagai kedok atas apa yang sebenarnya mereka sembunyikan dan untuk membuat orang-orang tetap berpikir bahwa gempa bumi tersebut merupakan “bencana alam” padahal nyatanya HAARP yang membangkitkannya baik secara sengaja ataupun tidak. Ini adalah teori saya, dan, seperti judul buku Charles Barkley, “Saya mungkin keliru, tapi saya ragu itu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar